Sabtu, Maret 15, 2008

Pentingnya Backup Data

Hari ini saya memperoleh pengalaman berharga, bagaimana rasanya kehilangan data penting di harddisk. Kejadian ini bermula ketika saya hendak memformat ulang partisi data di harddisk laptop dari NTFS menjadi ext3. Ukuran partisi ini adalah 30GB dan data yang ada di dalamnya tinggal 16GB. Saya memiliki sebuah harddisk laptop di dalam enclosure berukuran 80GB, tetapi kapasitas yang tersisa pada harddisk eksternal ini tinggal sekitar 2 GB. Saya juga memiliki sebuah harddisk 3,5" yang telah saya miliki sejak tahun 2001, berkapasitas 20GB dan sedang tidak digunakan, sehingga saya memutuskan untuk menyalin isi partisi data ke harddisk ini.


Harddisk 3,5" 20GB ini saya miliki sejak pertama kali memiliki komputer. Ketika PC saya jual karena telah memiliki laptop, harddisk ini tidak ikut saya jual. Saya lalu membeli enclosure merk "ROCK mobile disk" dan menggunakan harddisk ini sebagai tempat menyimpan data yang tidak muat di harddisk laptop. Setelah memiliki harddisk laptop ekternal 80GB diatas, harddisk ini dipensiunkan. Sempat terpikir hendak dijual, tetapi saya belum sempat melakukannya.


Saya ingin mengubah format partisi data dari NTFS menjadi ext3, karena saat ini saya bekerja penuh menggunakan Ubuntu. Ubuntu memang bisa membaca dan menulis partisi NTFS, dan memang semua data saya masih ada di partisi itu, agar dapat digunakan baik di Windows maupun di Ubuntu. Kelemahan partisi NTFS adalah fragmentasi file yang hanya dapat di defrag dari Windows. Fragmentasi ini ikut mempengaruhi kinerja Ubuntu, terutama ketika saya menjalankan aplikasi Java seperti Eclipse, SQL Developer, dan Tomcat5.5


Saya pun menghubungkan harddisk 20GB ke laptop lalu menyalin isi partisi data ke harddisk itu. Harddisk saya format bertipe NTFS juga. Proses penyalinan data saya lakukan melalui Windows menggunakan aplikasi TeraCopy. Proses ini cukup lama, sekitar 3 jam-an. Setelah selesai, saya pun me-reboot laptop ke Ubuntu untuk merubah format partisi ini menjadi ext3. Ubuntu sempat hang, kemungkinan karena aplikasi Gnome-do. Ubuntu di laptop ini memang sudah lama tidak di-reboot, selalu di-hibernate saja ketika dimatikan. Setelah saya reboot, Ubuntu berjalan dengan normal kembali. Saya menghubungkan harddisk 20GB dan data dapat saya akses. Saya lalu me-unmount harddisk ini, dan rupanya inilah kesalahan saya yang fatal.


Saya menjalankan gparted melalui menu System > Administration > Partition Editor. Proses format partisi selesai dalam waktu 47 detik. Saya mencoba me-mount partisi ini, tentunya setelah mengedit file /etc/fstab dan mengubah UUID dari partisi ini menjadi UUID yang baru, dan tipe pertisi dari ntfs menjadi ext3. Untuk melihat UUID partisi, dapat menggunakan Hardware Information yang terdapat pada menu System > Preferences > Hardware Information. Cari partisi harddisk pada tree hardware di bagian kiri aplikasi, klik partisi yang hendak dilihat, lalu klik tab advance di bagian kanan. Atribut uuid ada di baris paling bawah. Copy nilainya dan isikan ke file /etc/fstab menggantikan nilai UUID partisi yang lama.


Setelah partisi ini berhasil dimount, saya kembali menancapkan harddisk eksternal 20GB ke port USB. Ditunggu 5 detik 10 detik, kok ga muncul di desktop, icon harddisk usb. Saya coba lepas lalu colok lagi tetap tidak berpengaruh. Saya coba matikan harddisknya, lalu dinyalakan lagi, lho kok sekarang malah harddisk tidak berputar. Sayapun menjalankan System Log, dan ini yang saya dapatkan:


Mar 14 22:46:51 ubuntuku kernel: [ 1162.816000] usb 5-5: new high speed USB device using ehci_hcd and address 4

Mar 14 22:46:52 ubuntuku kernel: [ 1162.972000] usb 5-5: configuration #1 chosen from 1 choice

Mar 14 22:46:52 ubuntuku kernel: [ 1162.976000] scsi3 : SCSI emulation for USB Mass Storage devices

Mar 14 22:47:02 ubuntuku kernel: [ 1173.756000] usb 5-5: USB disconnect, address 4

Mar 14 22:47:02 ubuntuku kernel: [ 1173.756000] scsi 3:0:0:0: scsi: Device offlined - not ready after error recovery

Mar 14 22:49:08 ubuntuku kernel: [ 1299.552000] usb 5-3: new high speed USB device using ehci_hcd and address 5

Mar 14 22:49:08 ubuntuku kernel: [ 1299.684000] usb 5-3: configuration #1 chosen from 1 choice

Mar 14 22:49:08 ubuntuku kernel: [ 1299.684000] scsi4 : SCSI emulation for USB Mass Storage devices

Mar 14 22:49:19 ubuntuku kernel: [ 1310.464000] usb 5-3: USB disconnect, address 5

Mar 14 22:49:19 ubuntuku kernel: [ 1310.464000] scsi 4:0:0:0: scsi: Device offlined - not ready after error recovery



Damn, harddisk ini rusak disaat sedang menampung data-data saya. Rasanya benar-benar tidak percaya hal ini terjadi pada diri saya. Saya boot lagi ke Windows, tetap saja harddisk 20 GB ini tidak mau diakses. Dia wafat dengan sukses, membawa serta data-data saya ke tempat peristirahatannya. Satu-satunya harapan saya adalah partisi data yang baru saja diformat menjadi ext3. Saya segera me-unmount partisi ini dan mengedit file /etc/fstab untuk memberi tanda komentar agar partisi ini tidak di-mount saat Ubuntu saya reboot. Saya langsung mencari aplikasi recovery partisi lewat google. Ada dua aplikasi yang saya temukan, yaitu DiskInternals NTFS Recovery dan Windows Data Recovery. Karena rekening online saya belum ada uangnya, terpaksa saya mencari alternatif di situs warez, dan saya mendapatkan aplikasi Activ@ Partition Recovery. Saya segera mendownload aplikasi ini, tetapi karena file ada di rapidshare, saya harus menunggu sekitar satu jam lebih sebelum dapat mendownloadnya.


Karena sudah lelah, sayapun sempat tertidur menunggu habisnya timer rapidshare. Tentu saja tidur saya tidak bisa nyenyak, membayangkan data-data yang ada di partisi itu. Akhirnya saya bisa mendownloadnya. Saya sempat tertidur lagi, dan ketika terbangun, alhamdulillah aplikasi telah selesai didownload dan tidak corrupt, walaupun ukuran file yang saya dapat kurang sekitar 1 byte dari ukuran file aslinya. File ini dapat saya ekstrak dan install dengan baik.


Setelah instalasi selesai, saya langsung menjalankannya. Aplikasi ini mendeteksi partisi ext3 yang baru saya iptakan tadi. Sayapun menutup aplikasi lalu menjalankan Disk Management untuk menghapus partisi ext3 tadi. Saya cukup lama mengecek ulang agar saya tidak salah hapus. Kalau sampai partisi ubuntu yang terhapus, bener-bener habis jatuh tertimpa tangga saya. Setelah partisi data saya hapus, saya kembali menjalankan aplikasi Activ@ Partition Recovery. Saya melakukan scanning pada free space harddisk, bekas partisi data tadi berada. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya APR menemukan partisi NTFS berukuran 30GB di bagian harddisk tersebut. Saya klik tombol recover dan partisi NTFS muncul kembali. Ketika saya coba browse menggunakan Window Explorer, partisi ini tidak dapat dibaca. Sayapun lalu menjalankan aplikasi APR File Recovery yang masih bagian dari Activ@ Partition Recovery.


Saya melakukan scan pada partisi data yang telah ditemukan sebelumnya. Alhamdulillah data-data saya masih ada disana. Saya lalu menghapus data2 lama pada harddisk eksternal 80GB, sehingga akhirnya tersisa space sebesar 15GB. Pada partisi C: juga masih ada space 3GB yang dapat saya gunakan sebagai tempat menyalin data dari partisi data. Sayapun segera menyalin data yang ditemukan tadi. Sayapun akhirnya bisa tersenyum dengan tenang karena data-data saya dapat saya peroleh kembali.


Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi saya, bahwa backup data itu sangat-sangat penting sekali. Gunakan media yang dapat diandalkan sebagai penyimpan data penting, dan selalu siapkan backup. Dulu saya sering merasa sayang memanfaatkan space harddisk yang tersisa untuk backup data, tetapi sekarang saya telah merasakan sedihnya kehilangan data. Masih untung saya tidak mengalami kehilangan laptop beserta datanya, dan semoga hal ini tidak pernah terjadi pada saya. Dan saya sangat beruntung bisa mendapatkan data-data saya kembali.


Jika nanti rekening online saya telah terisi, saya akan membayar biaya lisensi aplikasi Activ@ Partition Recovery yang telah saya gunakan. Aplikasi ini telah menyelamatkan data saya dan pembuatnya berhak mendapatkan haknya. Semoga saya tidak lupa melakukannya nanti.

0 komentar: